Penyelesaian Judi poker dengan carok rupanya belum sepenuhnya bisa dihilangkan dari kebiasaan masyarakat Madura, tak terkecuali di Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Peristiwa ini terjadi hampir setahun bandar poker lalu, tepatnya pada hari Jum’at tanggal 16 Oktober 2015 yang melibatkan tiga orang yang masih satu desa. Mereka yang terlibat carok, yakni Kamsul (30) melawan pria bersaudara Holla dan Andi (28).
Dalam carok dua lawan satu itu, ketiganya sama-sama mengalami luka bacok hingga bersimbah darah akibat sabetan celurit tajam yang membabi buta.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, carok dua lawan satu sesama warga Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, Sumenep itu pecah karena dipicu oleh tingkah Kamsul yang dua hari sebelum carok terjadi melakukan pemukulan terhadap Andi dengan menggunakan tangan kosong. Pelaku curiga Andi memiliki hubungan khusus dengan perempuan cantik bernama Mariyah yang tak lain mertuanya.
Tindak kekerasan yang dilakukan Kamsul terhadap Andi, rupanya tidak membuat dirinya puas. Bahkan pada Jum’at berdarah itu, tepatnya pukul 06.00 WIB, Kamsul kembali berulah dengan cara meludahi mertua Andi yang tidak tahu menahu persoalan mereka. Perbuatan Kamsul itu dilakukan saat Jumaani, mertua Andi sedang di Pasar Barisan Manding.
Tak hanya meludahi mertua Andi, pelaku juga melakukan penghinaan terhadap keluarga mereka dengan nada menantang .
Merasa tidak mengerti dengan persoalan yang terjadi hingga dirinya diludahi orang di Pasar Barisan, Jumaani melaporkan tindakan Kamsul yang meludahinya kepada Andi dan Holla. Bagai disambar petir, darah Andi seketika mendidih dan emosi berkobar-kobar mendapat penghinaan tersebut hingga dirinya mendatangi Kamsul di rumahnya.
Merasa tidak mengerti dengan persoalan yang terjadi hingga dirinya diludahi orang di Pasar Barisan, Jumaani melaporkan tindakan Kamsul yang meludahinya kepada Andi dan Holla. Bagai disambar petir, darah Andi seketika mendidih dan emosi berkobar-kobar mendapat penghinaan tersebut hingga dirinya mendatangi Kamsul di rumahnya.
Sesampai dirumah Kamsul, Andi dan Holla malah disambut dengan sabetan celurit oleh yang bersangkutan. Melihat perlakuan yang membahayakan keselamatan jiwanya, dua pria bersaudara inipun melakukan perlawanan dan langsung mengeluarkan celurit yang diselipkan didalam baju mereka. Carokpun tak terelakkan dua bersaudara melawan Kamsul.
Selang beberapa menit kemudian, datang beberapa warga yang mendengar kejadian itu untuk melerai carok yang tak seimbang tersebut. Meski saat itu tak ada yang tewas, namun ketiga orang yang terlibat carok itu sama-sama bersimbah darah akibat luka serius akibat sabetan celurit satu sama lainnya.
“Kamsul, Holla dan Andi sama-sama terluka dan bermandi darah akibat sabetan celurit mereka “, ujar Salam, warga setempat yang melakukan pertolongan terhadap ketiga tetangganya yang terlibat carok tersebut.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolres Sumenep, AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubag Humas AKP Hasanudin. Menurutnya, carok berdarah itu berhasil diamankan karena warga setempat berani melerai para pelaku. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan ketiganya langsung dilarikan kerumah sakit secara terpisah demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, semisal carok susulan dari masing-masing pihak keluarga.
Kamsul dirawat di Puskesmas Manding, sementara Holla dan Andi dirawat di Puskesmas Dasuk dengan penjagaan ketat anggota kepolisian yang diterjunkand ari Polsek Dasuk dan Polsek Manding, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Mantan Kapolsek Manding dan Ganding ini menjelaskan hasil pemeriksaan sementara, bahwa carok lawan satu itu pecah berawal dari kecurigaan Kamsul terhadap Andi yang ditengarai memiliki hubungan khusus dengan mertua Kamsul yang berstatus janda. (*)
Add your comment Hide comment